Kita ketahui sampai detik ini bahwa kehidupan
manusia berada di planet bumi, sedangkan masih ada planet-planet lain yang
berada di dalam susunan tata surya bima sakti. Kenapa di planet-planet lain
tidak ada kehidupan? Apa gunanya Allah menciptakan planet-planet lain selain
bumi bagi kehidupan manusia? Apakah hanya sebagai penghias jagad raya ini saja,
atau ada tujuan lain lagi atas penciptaannya. Sampai hari ini itulah batas
pengetahuan manusia.
Untuk mengetahui rahasia terciptanya alam semesta
ini sebaiknya mari kita lihat dan observasi Al-Qur’an sebagai Maha Ilmu
Kehidupan ini. Allah swt. selalu mengaitkan antara langit dan bumi dalam
beberapa ayatnya. Ini menandakan adanya hubungan yang saling terkait erat
antara keduanya sebagai sarana tempat kehidupan manusia dan makhluk lainnya.
Sejauh ini pengetahuan manusia tentang langit adalah ruang hampa udara yang tak
terbatas luasnya, tak berujung pangkal. Sampai hari ini manusia belum mampu
sepenuhnya menembus langit dan membuka tabir segala misteri yang
menyelubunginya dengan ilmu dan pengetahuan yang dimiliki oleh manusia.
Sedangkan pengetahuan tentang bumi, sudah banyak manusia menaklukkannya,
mengeksplorasi serta mengeksploitasinya untuk hajat kehidupan manusia, sehingga
bumi yang bulat tidak tersekat lagi oleh jarak antara belahan bumi selatan
dengan belahan bumi utara. Bumi bagaikan kampung kecil dalam tata surya kita.
Sehingga wajar jika manusia ingin menjelajah planet-planet lain untuk hajat kehidupannya,
karena memang manusia mempunyai jiwa adventure ingin menjelajahi dan mengembara
dimanapun yang belum diketahuinya.
Di dalam Al-Qur’an kata langit disebut sebanyak
300 kali. Sedangkan bumi disebut sebanyak 461 kata. Hanya ada 161 perbedaan
jumlah ayat antara langit dan bumi dalam Al-Qur’an, ini menandakan bahwa bumi
menempatkan posisi yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dalam Al-Qur’an
disebutkan bahwa manusia pertama diciptakan Allah swt. dari suatu saripati
(berasal) dari tanah (Q.S. Al-Mukminuun/23 : 12). Maka wajarlah jika manusia
sangat cinta kepada tanah airnya, karena manusia sangat terikat dengan bumi.
Bumi adalah pabrik besar pendaur ulang bagi kehidupan manusia, karena dari
bumi/tanahlah manusia berasal, lalu dikembalikan lagi ke bumi (wafat) dan akan
dibangkitkan lagi dari bumi pada kali yang lain (Q.S.Thaahaa/20:55).
Bumi
terdiri dari daratan dan lautan yang komposisinya lebih besar lautan dari
daratannya yaitu 75% dari permukaan bumi, berarti manusia hidup dikelilingi
oleh air sebagai sumber kehidupannya. Tanpa air manusia tidak dapat hidup. Lalu
dari mana asalnya air? Dan siapa yang menurunkannya? Air berasal dari langit
yang merupakan hasil kondensasi/penguapan air laut, lalu terjadi proses alam
maka turunlah air hujan dari langit yang berguna untuk menumbuhkan berbagai
jenis tumbuhan dan pepohonan yang kemudian air tersimpan di dalamnya. Lalu
siapakah yang menurunkannya? Dialah Allah swt. Yang Maha Pencipta alam semesta
ini, karena Dialah sumber segala kehidupan di alam ini (Q.S. Thaahaa/20 : 53
dan Q.S. Al-Mukminuun/23:18). Jadi ada beberapa anasir penting yang dapat
membuat manusia itu dapat hidup di bumi, diantaranya adalah air (H2O), oksigen
(O2), lapisan atmosfer, gaya gravitasi dan cahaya matahari. Unsur-unsur inilah
yang menjadi syarat bagi kelangsungan hidup manusia di bumi.?
Lalu
kalau kita bertanya adakah kehidupan di planet lain? Ataukah ada planet lain
yang bisa dihuni oleh manusia dan keturunannya.
Sepanjang pengetahuan manusia sampai detik ini
belum diketemukan kehidupan di planet lain selain bumi. Dan sepanjang sejarah
peradaban manusia belum ada planet yang didiami manusia selain di bumi. Tapi
yang namanya manusia tak pernah puas dengan apa yang sudah didapatkannya, ia
terus melakukan eksplorasi melalang tata surya dengan iptek yang dimilikinya,
terus menjelajah yang bisa dijelajah, terus mengadakan observasi dan
eksperimen-eksperimen tanpa kenal lelah dan putus asa untuk mendapatkan
pengetahuan akan kepastian ada atau tidaknya kehidupan di luar planet bumi.
Karena sebagian manusia sudah bosan hidup di bumi , ia ingin mencari,
menjelajah dan mendiami planet selain bumi untuk dihuni. Sehingga apapun akan
dikorbankan, baik itu berupa harta maupun jiwa untuk mendapatkan sesuatu yang
dicarinya dan dicita-citakannya yaitu mengungkap rahasia alam semesta ini.
Sudah banyak misi yang dilakukan oleh negara-negara maju seperti AS, Rusia,
Eropa, Jepang dan Cina untuk menjelajah dan mempelajari benda-benda di luar
angkasa sana. Sejauh ini ada yang berhasil dan ada juga yang mengalami
kegagalan.
Allah
swt. sebagai Sang Khaliq memberikan kebebasan sebebas bebasnya kepada manusia
untuk menembus, melintasi serta menjelajahi seantero/penjuru langit dan bumi
atau alam semesta ini sekemampuan yang dimiliki oleh manusia,
sebagaimana tersurat dalam Al-Qur’an surat Ar-Rahmaan :
33,artinya : “Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup
menembus(melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat
menembusnya melainkan dengan kekuatan”.
Mendengar, melihat dan memahami apa yang terdapat dalam ayat tersebut di atas, maka di situlah jaminan dan harapan bagi manusia yang Allah swt. informasikan kepada manusia, bahwa di luar planet bumi ada secercah harapan kemungkinan kehidupan di planet lain, asalkan manusia terus berkesinambungan tanpa putus asa untuk mempelajari, mengolah dan melakukan eksperimen-eksperimen untuk menciptakan suasana kehidupan seperti di planet bumi.
sumber:http://muktihadid.wordpress.com/2007...i-planet-bumi/
Mendengar, melihat dan memahami apa yang terdapat dalam ayat tersebut di atas, maka di situlah jaminan dan harapan bagi manusia yang Allah swt. informasikan kepada manusia, bahwa di luar planet bumi ada secercah harapan kemungkinan kehidupan di planet lain, asalkan manusia terus berkesinambungan tanpa putus asa untuk mempelajari, mengolah dan melakukan eksperimen-eksperimen untuk menciptakan suasana kehidupan seperti di planet bumi.
sumber:http://muktihadid.wordpress.com/2007...i-planet-bumi/
0 komentar:
Posting Komentar