GEMPA BUMI
Gempa
bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi secara
merambat dan tiba-tiba.
Klasifikasi gempa
bumi.
Berdasarkan
peristiwa yang menyebabkannya, gempa bumi digolongkan menjadi lima jenis.
a) Gempa Tektonik : disebabkan oleh
gerakan tektonik berupa retakan atau patahan. Merupakan gempa terkuat dan
meliputi areal yang luas (KL).
b) Gempa Vulkanik : disebabkan oleh
letusan gunung api. Gempa ini kurang kuat jika dibandingkan dengan gempa
tektonik dan hanya terasa di daerah sekitar gunung tersebut.
c) Gempa Runtuhan ( terban ) :
disebabkan oleh runtuhnya atap gua yang terdapat di dalam litosfer, seperti gua
dapur dan terowongan tambang.
d) Gempa Bumi tumbukan : disebabkan
oleh tumbukan meteor/asteroid yang jatuh ke bumi.
e) Gempa Bumi Buatan : disebabkan
oleh aktivitas dari manusia. seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang
dipukulkan ke permukaan bumi.
Berdasarkan
letak episentrumnya.
a) Gempa Laut, jika episentrumnya
terletak di dasar laut.
b) Gempa Daratan, jika episentrumnya
terletak di darat.
Berdasarkan
bentuk episentrumnya
a) Gempa
sentral: episentrumnya berbentuk titik.
b) Gempa
linear: episentrumnya berbentuk garis.
Berdasarkan kedalaman
hiposentrumnya, ada tiga jenis gempa, yaitu :
a)
Gempa bumi dalam: kedalaman
hiposenter lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi.
b)
Gempa bumi menengah: kedalaman
hiposenter berada antara 60-300 km di bawah permukaan bumi.
c)
Gempa bumi dangkal: kedalaman
hiposenter kurang dari 60 km.
Berdasarkan Intensitasnya
a)
Makroseisme
merupakan gempa yang intensitasnya besar yang dapat diketahui
tanpa menggunakan alat (seismograf).
b)
Mikroseisme
merupakan gempa yang intensitasnya kecil yang dapat diketahui
dengan menggunakan alat (seismograf).
Gambar Seismograf
Beberapa Istilah yang berhubungan
dengan gempa bumi :
a)
Hiposentrum , yaitu titik pusat
terjadinya gempa yang terletak di lapisan bumi bagian dalam.
b)
Episentrum, yaitu titik pusat gempa
bumi yang terletak di permukaan bumi, tegak lurus dengan hiposentrum.
c)
Fokus, yaitu jarak antara
hiposentrum dan episentrum.
d)
Isoseista , yaitu garis pada peta
yang menghubungkan daerah-daerah yang mengalami intensitas getaran gempa yang
sama besarnya.
e)
Pleistoseista, yaitu garis pada peta
yang menunjukkan daerah yang paling kuat
menerima goncangan gempa. Daerah tersebut terletak di sekitar episentrum.
f)
Homoseista , yaitu garis pada peta
yang menghubungkan daerah yang menerima getaran gempa yang pertama pada waktu
yang bersamaan.
Analisis tsunami di Jepang
Tanggal
|
|
Lama:
|
5 menit [1]
|
Kekuatan
|
|
Kedalaman:
|
244 km (152 mil)
|
Episentrum:
|
|
Jenis:
|
|
Negara yang terkena
|
Jepang (utama)
Berbagai negara (tsunami) |
Kerugian:
|
Banjir, tanah longsor,
kebakaran, kerusakan bangunan dan infrastruktur, bencana nuklir
|
Tsunami:
|
Ya lebih dari 10 meter
|
Tanah longsor:
|
Ya
|
Gempa susulan:
|
1235 (63 di atas
6,0 MW)
|
Korban:
|
15.269 tewas, 5.363
luka dan 8.526 hilang[4]
|
Tsunami di Jepang merupakan
gempa bumi menengah, Jumat, 11 Maret 2011. Gempa super dahsyat mengguncang
jepang. Pada awalnya di beritakan kekuatan gempa sebesar 8.8 SR, namun pada hariminggu, 13 maret, Badan Meteorologi Jepang merevisi
kekuatan gempa yang terjadi pada Jumat, 11 Maret menjadi 9,0 skala
richter, bukan 8,8 skala
richter seperti yang sebelumnya diumumkan.
Gempa ini merupakan salah satu
gempa terbesar kelima di dunia sejak tahun 1900, dan tercatat sebagai gempa
terbesar sepanjang sejarah yang pernah terjadi di negara tersebut. Sepanjang
catatan kegempaan di Jepang, belum pernah terjadi gempa kuat yang langsung
disusul tsunami tersebut. Menurut USGS (US Geological Survey) gempa terjadi pada
pukul 14:46 waktu setempat, dan berbeda dengan pemerintah jepang, USGS
melaporkan kekuatan gempa sebesar 8,9 SR.
Badan meteorologi jepang juga mengatakan zona gempa
sepanjang 500 kilo meter dan lebarnya 200 kilo meter. Getarannya berlangsung
lebih dari 5 menit.
Gempa dahsyat ini menimbulkan gelombang tsunami dengan
ketinggian mencapai 10 meter. Menghantam pantai, kapal, gedung, rumah, berbagai
bangunan, pabrik bahkan pesawat dalam sekejap. Dikabarkan pula banyak
korban yang meninggal, namun kepastian jumlahnya masih terus ditelusuri.
Analisis tsunami di Aceh
Gempa
bumi dahsyat terjadi di Samudra Hindia, lepas pantai Aceh. Gempa menyebabkan
gelombang tsunami yang menewaskan sedikitnya 250.000 jiwa di belasan negara di
Asia dan Afrika. Bencana nasional, seluruh surat kabar membuka dompet
kemanusiaan.
Pada
tanggal 26 Desember 2004, terjadi gempa Bumi dahsyat di Samudra Hindia, lepas
pantai barat Aceh.
Gempa
terjadi pada waktu 7:58:53 WIB. Pusat gempa terletak pada bujur 3.316° N
95.854° EKoordinat: 3.316° N 95.854° E kurang lebih 160 km
sebelah barat Aceh sedalam 10 kilometer. Gempa ini berkekuatan 9,3 menurut
skala Richter dan dengan ini merupakan gempa Bumi terdahsyat dalam kurun waktu
40 tahun terakhir ini yang menghantam Aceh, ikhtisar lokasi gempa
Intensitas Seismografis Densitas Peta GoogleSumatera Utara, Pantai Barat
Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai
Timur Afrika.
Gempa
yang mengakibatkan tsunami menyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di 8 negara.
Ombak tsunami setinggi 9 meter. Bencana ini merupakan kematian terbesar
sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand merupakan negara dengan
jumlah kematian terbesar.
penerapan
aplikasi penggunaan 5WH + 1H dalam mengkaji bencana tsunami di Nanggroe Aceh
Darussalam, yaitu sebagai berikut.
1. (What) Apa yang terjadi?
Bencana alam tsunami.
2. (Where) Di mana terjadi bencana
tersebut?
Di Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam dan sebagian Provinsi Sumatra Utara bagian barat.
3. (When) Kapan terjadi bencana
tsunami tersebut?
Pada Minggu pagi, sekitar pukul
08.40 WIB, 26 Desember 2004.
4. (Why) Mengapa terjadi bencana
tersebut?
Bencana tersebut terjadi karena pergerakan ( dislokasi dan
deformasi) lempeng tektonik Samudra Hindia-Australia yang bergesekan
dengan lempeng tektonik Benua Eurasia (bagian Sumatra). Terjadi gempa bumi ber
kekuatan 9,2 skala richter di dasar laut Samudra Hindia. Akibatnya, air laut yang
berada di atasnya terpengaruh dan menjadi gelombang besar (tsunami). Gelombang
menyapu kota serta desa-desa yang berada di sepanjang pantai barat Aceh dan
sekitarnya.
5. (Who) Siapa yang menyebabkannya?
Tenaga yang berasal dari dalam
bumi (tenaga endogen) dan luar bumi (tenaga eksogen) yang mengakibatkan
terjadinya gempa bumi berupa gelombang tsunami.
6. (How ) Bagaimana cara
menanggulanginya?
Daerah sepanjang pantai barat
Pulau Sumatra merupakan daerah yang berpotensi sering terjadi gempa bumi dan tsunami.
Oleh karena itu, cara penanggulangan bencana tersebut antara lain sebagai
berikut.
a)
Pembuatan
undang-undang untuk tidak mendirikan bangunan permanen apalagi berbentuk kota
besar di sepanjang daerah jalur gempa dan tsunami yang tertuang dalam undang-undang
perencanaan wilayah.
b)
Memberikan
penyuluhan ( public education) kepada penduduk tentang kondisi geologis daerah
yang berpotensi akan terjadinya gempa bumi dan tsunami. Sehingga setiap
individu selalu waspada terhadap
kemungkinan terjadinya gempa bumi yang disertai gelombang tsunami.
c)
Pengembangan
sistem pemantauan terhadap gempa bumi dan tsunami.
d)
Pengembangan
sistem peringatan dini di daerah rawan gempa bumi dan tsunami.
WARNING ! Pada setiap terjadi gempa bumi
pasti dicari letak episentrumnya karena untuk mengetahui letak/posisi pusat
terjadinya gempa tersebut.
Cara
menentukan letak episentrum :
a) Dengan menggunakan tiga tempat yang terletak pada satu
homoseista. Homoseista adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat di
permkaan bumi yang mencatat getaran gempa pertama pada waktu yang sama. Jika kota A, B
dan C mencatat getaran gempa pertama pada jam 10.31.56. berarti ketiga tempat
itu terletak pada homoseista. Untuk mencari episentrumnya hubungkan PQ dengan
sebuah garis, demikian juga QR, kemudian buatlah garis sumbu kedua garis itu,
maka titik potong kedua garis sumbu itulah tempat episentrum yang dicari.
a) Dengan menggunakan hasil pencatatan 3 seismograf, orang dapat
menentukan letak episentrum gempa. Seismograf yang digunakan yaitu seismograf vertikal, seismograf
horisontal (dipasang barat timur), dan seismograf horisontal (dipasang utara
selatan).
b) Dengan menggunakan tiga tempat yang mencatat episentrum.
Mitigasi
dapat dilakukan dengan tiga tahapan yaitu : sebelum terjadi, ketika berlangsung
dan setelah terjadi gempa bumi.
1.
Sebelum terjadi gempa
Beberapa
hal yang dapat kita lakukan agar selalu siaga adalah:
·
Dirikanlah bangunan (kantor, rumah
dsb) sesuai dengan kaidah2 yang baku. Diskusikan lah dengan para ahli agar
bangunan anda tahan gempa. Jangan membangun dengan asal-asalan apalagi tanpa
perhitungan
·
Kenalilah lokasi bangunan tempat
anda tinggal atau bekerja, apakah tidak berada pada patahan gempa atau tempat
lain seperti rawan longsor dsb.
·
Tempatkan perabotan pada tempat yang
proporsional. Jika anda punya lemari, ada baiknya dipakukan ke dinding, agar
tidak roboh dan ikut menindih ketika terjadi gempa. Jika ada perabotan yang
digantung, periksalah secara rutin keamananya.
·
Siagakanlah peralatan seperti
senter, kotak P3K, makanan instan dsb. Sediakan juga Radio, karena pada saat
gempa alat komunikasi dan informasi lain seperti Telpon, HP, Televisi, Internet
akan terganggu. Radio yang hanya menggunakan baterai akan sangat berguna disaat
bencana.
·
Selalu periksa penggunaaan Listrik
dan gas, matikan jika tidak digunakan.
·
Catatlah telepon-telepon penting
seperti Pemadam kebakaran, Rumah sakit dll.
·
Kenalilah jalur evakuasi. Beberapa
daerah di Indonesia, khususnya daerah rawan Tsunami, saat ini telah membangun
jalur evakuasi ke tempat yang lebih tinggi. Seperti di daerah saya, Kota
Painan, Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat telah dibangun jalurnya.
·
Ikutilah Kegiatan simulasi mitigasi
bencana gempa yang sudah mulai dilakukan oleh beberapa daerah seperti Kota
Padang, Sumatera Barat. Hal ini sudah biasa dilakukan oleh masyarakat Jepang.
Sehingga mereka tidak canggung lagi ketika terjadi bencana. Dengan mengikuti
kegiatan ini, kita akan terbiasa dengan bentuk2 peringatan dini yang disediakan
pemerintah daerah, seperti sirine pertanda Tsunami, Sirine Banjir dsb.
2.
Ketika berlangsung gempa
·
Yang pertama sekali adalah DON’T BE
PANIC, kuasai diri anda bahwa anda dapat lepas dari bencana tersebut.
·
Menghindar dari bangunan, pohon,
tiang listrik dsb yang berkemungkinan roboh menimpa kita. Jika anda berada
dalam gedung, berusahalah untuk lari keluar. Jika tidak memungkinkan
berlindunglah di bawah meja yang kuat, tempat tidur. Atau berlindunglah di
pojok bangunan, karena lebih kuat tertopang.
·
Perhatikan tempat anda berdiri,
karena gempa yang besar akan memungkinkan terjadinya rengkahan tanah.
·
Jika anda sedang berkendara, matikan
kendaraan anda dan turunlah. Jika anda sedang berada di pantai, maka berlarilah
menjauhi pantai tersebut. jika anda sedang berada di daerah pegunungan, maka
perhatikan disekitar anda apakah ada kemungkinan longsor.
3.
Setelah terjadi gempa
·
Jika anda masih berada dalam gedung,
maka yu keluar dengan tertib, jangan gunakan Lift, gunakanlah tangga.
·
Periksa sekeliling anda, apakah ada
kerusakan, baik itu listrik padam, kebocoran gas, dinding retak dsbnya. Periksa
juga apakah ada yang terluka. Jika ya, lakukanlah pertolongan pertama.
·
Hindari bangunan yang kelihatannya
hampir roboh atau berpotensi untuk roboh
·
Carilah informasi tentang gempa
tersebut, gunakanlah radio tadi.
Apakah
gempa bumi mempunyai manfaat ? jawabannya ya, gempa bumi mempunyai manfaat.
Tanpa adanya gempa bumi atau aktivitas lempeng tektonik, maka nutrisi yang
sangat dibutuhkan oleh kehidupan di atas tanah akan terkikis dari benua, dan
terkumpul di samudera. Setelah beberapa waktu tanpa gempa bumi, kehidupan akan
semakin sulit di daratan, meski kehidupan di lautan masih berjalan secara
normal. Dengan adanya gempa bumi, maka nutrisi dan mineral-mineral lain yang
tekandung di samudera bisa di daur ulang ke permukaan benua.
PERSEBARAN
GEMPA DI INDONESIA
Indonesia
merupakan daerah pertemuan lempeng (daerah subduction) sehingga daerah yang
dekat dengan zona subduction tersebut rawan gempa, daerah- daerah
tersebut antara lain adalah:
• Sepanjang pantai barat sumatera dan pant
• Pantai selatan jawa
• Daerah sebelah barat Pulau Sumatera dan sebelah selatan Pulau Jawa
• Daerah kepulauan Nusa Tenggara dan Pulau Bali
• Pulau Sulawesi dan Maluku
• Irian bagian utara
• Sepanjang pantai barat sumatera dan pant
• Pantai selatan jawa
• Daerah sebelah barat Pulau Sumatera dan sebelah selatan Pulau Jawa
• Daerah kepulauan Nusa Tenggara dan Pulau Bali
• Pulau Sulawesi dan Maluku
• Irian bagian utara
PEMBAGIAN DAERAH AKTIFITAS
GEMPA BUMI BERDASARKAN SEJARAH KEGEMPAAN (SEASEE, VOL.5, 1985) :
- Daerah sangat aktif. Magnitude lebih dari 8 mungkin terjadi di daerah ini.
Yaitu di Halmahera dan pantai utara Irian.
- Daerah aktif. Magnitude 8 mungkin terjadi dan magnitude 7 sering terjadi.
- Daerah aktif. Magnitude 8 mungkin terjadi dan magnitude 7 sering terjadi.
Yaitu di lepas pantai barat Sumatra, pantai selatan Jawa, Nusa Tenggara
dan
Banda.
- Daerah lipatan dan retakan. Magnitude kurang dari 7 mungkin terjadi. Yaitu di
- Daerah lipatan dan retakan. Magnitude kurang dari 7 mungkin terjadi. Yaitu di
pantai barat Sumatra, kepulauan Suna dan Sulawesi tengah.
- Daerah lipatan dengan atau tanpa retakan. Magnitude kurang dari tujuh bisa
- Daerah lipatan dengan atau tanpa retakan. Magnitude kurang dari tujuh bisa
terjadi.Yaitu di Sumatra, Jawa bagian utara dan Kalimatan bagian timur.
- Daerah gempa kecil. Magnitude kurang dari 5 jarang terjadi. Yaitu di daerah
- Daerah gempa kecil. Magnitude kurang dari 5 jarang terjadi. Yaitu di daerah
pantai timur Sumatra dan Kalimantan tengah.
- Daerah stabil, tak ada catatan sejarah gempa. Yaitu daerah pantai selatan Irian
- Daerah stabil, tak ada catatan sejarah gempa. Yaitu daerah pantai selatan Irian
dan Kalimantan bagian barat.
TSUNAMI
Tsunami adalah gelombang laut yang terjadi karena adanya gangguan impulsif pada laut. Gangguan
impulsif tersebut terjadi akibat adanya perubahan bentuk dasar laut secara
tiba-tiba dalam arah vertikal (Pond and Pickard, 1983) atau dalam arah horizontal (Tanioka and Satake, 1995). Perubahan tersebut disebabkan
oleh tiga sumber utama, yaitu gempa tektonik, letusan gunung api, atau
longsoran yang terjadi di dasar laut (Ward, 1982). Dari ketiga sumber tersebut,
di Indonesia gempa merupakan penyebab utama (Puspito dan Triyoso, 1994).
Gelombang
tsunami yang terjadi akibat deformasi di dasar laut memiliki karakteristik
sebagai berikut:
• Memiliki panjang
gelombang sekitar 100-200 km atau lebih.
• Memiliki perioda 10-60 menit
• Kecepatan perambatan gelombang bergantung pada kedalaman dasar laut.
• Memiliki perioda 10-60 menit
• Kecepatan perambatan gelombang bergantung pada kedalaman dasar laut.
dimana : v = kecepatan gelombang ; g = percepatan gravitasi ; h =
kedalaman laut
Gempa
pembangkit tsunami biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
• Lokasi episenter
terletak di laut.
• Kedalaman pusat gempa relatif dangkal, kurang dari 70 km.
• Memiliki magnitudo besar M > 7.0 SR
• Mekanisme pensesarannya adalah sesar naik (thrusting fault) dan sesar turun (normal fault)
• Kedalaman pusat gempa relatif dangkal, kurang dari 70 km.
• Memiliki magnitudo besar M > 7.0 SR
• Mekanisme pensesarannya adalah sesar naik (thrusting fault) dan sesar turun (normal fault)
Pontensi Tsunami di Indonesia
Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap
tsunami, terutama kepulauan yang berhadapan langsung dengan pertemuan lempeng
Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik, antara lain Bagian Barat P. Sumatera,
Selatan P. Jawa, Nusa Tenggara, Bagian Utara Papua, Sulawesi dan Maluku, serta Bagian Timur P. Kalimantan.
Mitigasi
Tsunami
Pencegahan:
·
Menyimpan alat pendeteksi gelombang
tsunami (BOUY)
·
Membuat jalur evakuasi
·
Menerangkan kepada masyarakat
tentang tanda-tanda datangnya tsunami
·
Sosialisasi
·
Pembuatan keputusan
·
Peringatan dini
·
Membentuk pos-pos siaga bencana dan mengadakan
penyuluhan
Daerah rawan tsunami:
·
pemukiman di pinggir pantai
·
di daerah rendah dekat pantai
Dampak
tsunami terhadap lingkungan alam dan sosial:
Korban tewas akibat tsunami biasanya
terjadi akibat tenggelam,terseret arus,terkubur pasir,terhantam serpihan atau
puing,dan lain-lain.Bentuk kerusakan lingkungan hidup di daerah yang
dilanda tsunami antara lain pencemaran air dan tanah, kerusakan dan kehancuran
pemukiman,bangunan pantai,lahan pertanian,hutan,perkebunan,dan pertambakan.
Penyebab
terjadinya tsunami:
Gelombang tsunami terjadi karena
peristiwa alam yang menyebabkan berpindahnya massa air laut dalam jumlah
besar.Letusan gunung api,gempa bumi di dasar laut,tanah longsor di dasar
laut,runtuhan gunung api laut,derta jatuhnya meteor atau benda kosmis dilaut
.Jika meteor yang jatuh ke laut berukuran besar, mega tsunami yang tingginya
mencapai ratusan meter akan terjadi.
0 komentar:
Posting Komentar