Blogroll

Baeti's Blog

Geografi kelas X ( Gempa Bumi )

14.38 |

GEMPA BUMI
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi secara merambat dan tiba-tiba.
Klasifikasi gempa bumi.
Berdasarkan peristiwa yang menyebabkannya, gempa bumi digolongkan menjadi lima jenis.
a)      Gempa Tektonik : disebabkan oleh gerakan tektonik berupa retakan atau patahan. Merupakan gempa terkuat dan meliputi areal yang luas (KL).
b)      Gempa Vulkanik : disebabkan oleh letusan gunung api. Gempa ini kurang kuat jika dibandingkan dengan gempa tektonik dan hanya terasa di daerah sekitar gunung tersebut.
c)      Gempa Runtuhan ( terban ) : disebabkan oleh runtuhnya atap gua yang terdapat di dalam litosfer, seperti gua dapur dan terowongan tambang.
d)      Gempa Bumi tumbukan : disebabkan oleh tumbukan meteor/asteroid yang jatuh ke bumi.
e)      Gempa Bumi Buatan : disebabkan oleh aktivitas dari manusia. seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.

Berdasarkan letak episentrumnya.
a)      Gempa Laut, jika episentrumnya terletak di dasar laut.
b)      Gempa Daratan, jika episentrumnya terletak di darat.
Berdasarkan bentuk episentrumnya
a)      Gempa sentral: episentrumnya berbentuk titik.
b)      Gempa linear: episentrumnya berbentuk garis.

Berdasarkan kedalaman hiposentrumnya, ada tiga jenis gempa, yaitu :
a)      Gempa bumi dalam: kedalaman hiposenter lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi.
b)      Gempa bumi menengah: kedalaman hiposenter berada antara 60-300 km di bawah permukaan bumi.
c)      Gempa bumi dangkal: kedalaman hiposenter kurang dari 60 km.

Berdasarkan Intensitasnya
a)      Makroseisme merupakan gempa yang intensitasnya besar yang dapat diketahui tanpa menggunakan alat (seismograf).

b)      Mikroseisme merupakan gempa yang intensitasnya kecil  yang dapat diketahui dengan menggunakan alat (seismograf).
 Gambar Seismograf

Beberapa Istilah yang berhubungan dengan gempa bumi :
a)      Hiposentrum , yaitu titik pusat terjadinya gempa yang terletak di lapisan bumi bagian dalam.
b)      Episentrum, yaitu titik pusat gempa bumi yang terletak di permukaan bumi, tegak lurus dengan hiposentrum.
c)      Fokus, yaitu jarak antara hiposentrum dan episentrum.
d)      Isoseista , yaitu garis pada peta yang menghubungkan daerah-daerah yang mengalami intensitas getaran gempa yang sama besarnya.
e)      Pleistoseista, yaitu garis pada peta yang menunjukkan daerah yang  paling kuat menerima goncangan gempa. Daerah tersebut terletak di sekitar episentrum.
f)       Homoseista , yaitu garis pada peta yang menghubungkan daerah yang menerima getaran gempa yang pertama pada waktu yang bersamaan.



Analisis tsunami di Jepang

Tanggal
14:46:23, 11 Maret 2011 (UTC+9)
Lama:
5 menit [1]
Kekuatan
9,0  MW[2][3]
Kedalaman:
244 km (152 mil)
Episentrum:
Jenis:
Negara yang terkena
Jepang (utama)
Berbagai negara (tsunami)
Kerugian:
Banjir, tanah longsor, kebakaran, kerusakan bangunan dan infrastruktur, bencana nuklir
Tsunami:
Ya lebih dari 10 meter
Tanah longsor:
Ya
Gempa susulan:
1235 (63 di atas 6,0 MW)
Korban:
15.269 tewas, 5.363 luka dan 8.526 hilang[4]
Tsunami di Jepang merupakan gempa bumi menengah, Jumat, 11 Maret 2011. Gempa super dahsyat mengguncang jepang. Pada awalnya di beritakan kekuatan gempa sebesar 8.8 SR, namun pada harihttp://cdncache1-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.pngminggu, 13 maret, Badan Meteorologi Jepang merevisi kekuatan gempa yang terjadi pada Jumat, 11 Maret menjadi 9,0 skala richter, bukan 8,8 skala richter seperti yang sebelumnya diumumkan.
Gempa ini merupakan salah satu gempa terbesar kelima di dunia sejak tahun 1900, dan tercatat sebagai gempa terbesar sepanjang sejarah yang pernah terjadi di negara tersebut. Sepanjang catatan kegempaan di Jepang, belum pernah terjadi gempa kuat yang langsung disusul tsunami tersebut. Menurut USGS (US Geological Survey) gempa terjadi pada pukul 14:46 waktu setempat, dan berbeda dengan pemerintah jepang, USGS melaporkan kekuatan gempa sebesar 8,9 SR.
Badan meteorologi jepang juga mengatakan zona gempa sepanjang 500 kilo meter dan lebarnya 200 kilo meter. Getarannya berlangsung lebih dari 5 menit.
Gempa dahsyat ini menimbulkan gelombang tsunami dengan ketinggian mencapai 10 meter. Menghantam pantai, kapal, gedung, rumah, berbagai bangunan, pabrik bahkan pesawat dalam sekejap. Dikabarkan pula banyak  korban yang meninggal, namun kepastian jumlahnya masih terus ditelusuri.

Analisis tsunami di Aceh
Gempa bumi dahsyat terjadi di Samudra Hindia, lepas pantai Aceh. Gempa menyebabkan gelombang tsunami yang menewaskan sedikitnya 250.000 jiwa di belasan negara di Asia dan Afrika. Bencana nasional, seluruh surat kabar membuka dompet kemanusiaan.
Pada tanggal 26 Desember 2004, terjadi gempa Bumi dahsyat di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh.
Gempa terjadi pada waktu 7:58:53 WIB. Pusat gempa terletak pada bujur 3.316° N 95.854° EKoordinat: 3.316° N 95.854° E kurang lebih 160 km sebelah barat Aceh sedalam 10 kilometer. Gempa ini berkekuatan 9,3 menurut skala Richter dan dengan ini merupakan gempa Bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir ini yang menghantam Aceh, ikhtisar lokasi gempa Intensitas Seismografis Densitas Peta GoogleSumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.
Gempa yang mengakibatkan tsunami menyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di 8 negara. Ombak tsunami setinggi 9 meter. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar.
penerapan aplikasi penggunaan 5WH + 1H dalam mengkaji bencana tsunami di Nanggroe Aceh Darussalam, yaitu sebagai berikut.
1.      (What) Apa yang terjadi?
Bencana alam tsunami.
2.      (Where) Di mana terjadi bencana tersebut?
Di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan sebagian Provinsi Sumatra Utara bagian barat.
3.      (When) Kapan terjadi bencana tsunami tersebut?
Pada Minggu pagi, sekitar pukul 08.40 WIB, 26 Desember 2004.
4.      (Why) Mengapa terjadi bencana tersebut?
Bencana tersebut terjadi karena  pergerakan ( dislokasi  dan  deformasi) lempeng tektonik Samudra Hindia-Australia yang bergesekan dengan lempeng tektonik Benua Eurasia (bagian Sumatra). Terjadi gempa bumi ber kekuatan 9,2 skala richter di dasar laut Samudra Hindia. Akibatnya, air laut yang berada di atasnya terpengaruh dan menjadi gelombang besar (tsunami). Gelombang menyapu kota serta desa-desa yang berada di sepanjang pantai barat Aceh dan sekitarnya.
5.      (Who) Siapa yang menyebabkannya?
Tenaga yang berasal dari dalam bumi (tenaga endogen) dan luar bumi (tenaga eksogen) yang mengakibatkan terjadinya gempa bumi berupa gelombang tsunami.
6.      (How ) Bagaimana cara menanggulanginya?
Daerah sepanjang pantai barat Pulau Sumatra merupakan daerah yang berpotensi sering terjadi gempa bumi dan tsunami. Oleh karena itu, cara penanggulangan bencana tersebut antara lain sebagai berikut.
a)      Pembuatan undang-undang untuk tidak mendirikan bangunan permanen apalagi berbentuk kota besar di sepanjang daerah jalur gempa dan tsunami yang tertuang dalam undang-undang perencanaan wilayah.
b)      Memberikan penyuluhan ( public education) kepada penduduk tentang kondisi geologis daerah yang berpotensi akan terjadinya gempa bumi dan tsunami. Sehingga setiap individu  selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya gempa bumi yang disertai gelombang tsunami.
c)      Pengembangan sistem pemantauan terhadap gempa bumi dan tsunami.
d)      Pengembangan sistem peringatan dini di daerah rawan gempa bumi dan tsunami.
WARNING ! Pada setiap terjadi gempa bumi pasti dicari letak episentrumnya karena untuk mengetahui letak/posisi pusat terjadinya gempa tersebut.
Cara menentukan letak episentrum :
a)      Dengan menggunakan tiga tempat yang terletak pada satu homoseista. Homoseista adalah garis yang menghubungkan tempat-tempat di permkaan bumi yang mencatat getaran gempa pertama pada waktu yang sama. Jika kota A, B dan C mencatat getaran gempa pertama pada jam 10.31.56. berarti ketiga tempat itu terletak pada homoseista. Untuk mencari episentrumnya hubungkan PQ dengan sebuah garis, demikian juga QR, kemudian buatlah garis sumbu kedua garis itu, maka titik potong kedua garis sumbu itulah tempat episentrum yang dicari.
a)      Dengan menggunakan hasil pencatatan 3 seismograf, orang dapat menentukan letak episentrum gempa. Seismograf yang digunakan yaitu seismograf vertikal, seismograf horisontal (dipasang barat timur), dan seismograf horisontal (dipasang utara selatan).
b)      Dengan menggunakan tiga tempat yang mencatat episentrum.
Mitigasi dapat dilakukan dengan tiga tahapan yaitu : sebelum terjadi, ketika berlangsung dan setelah terjadi gempa bumi.
1. Sebelum terjadi gempa
Beberapa hal yang dapat kita lakukan agar selalu siaga adalah:
·         Dirikanlah bangunan (kantor, rumah dsb) sesuai dengan kaidah2 yang baku. Diskusikan lah dengan para ahli agar bangunan anda tahan gempa. Jangan membangun dengan asal-asalan apalagi tanpa perhitungan
·         Kenalilah lokasi bangunan tempat anda tinggal atau bekerja, apakah tidak berada pada patahan gempa atau tempat lain seperti rawan longsor dsb.
·         Tempatkan perabotan pada tempat yang proporsional. Jika anda punya lemari, ada baiknya dipakukan ke dinding, agar tidak roboh dan ikut menindih ketika terjadi gempa. Jika ada perabotan yang digantung, periksalah secara rutin keamananya.
·         Siagakanlah peralatan seperti senter, kotak P3K, makanan instan dsb. Sediakan juga Radio, karena pada saat gempa alat komunikasi dan informasi lain seperti Telpon, HP, Televisi, Internet akan terganggu. Radio yang hanya menggunakan baterai akan sangat berguna disaat bencana.
·         Selalu periksa penggunaaan Listrik dan gas, matikan jika tidak digunakan.
·         Catatlah telepon-telepon penting seperti Pemadam kebakaran, Rumah sakit dll.
·         Kenalilah jalur evakuasi. Beberapa daerah di Indonesia, khususnya daerah rawan Tsunami, saat ini telah membangun jalur evakuasi ke tempat yang lebih tinggi. Seperti di daerah saya, Kota Painan, Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat telah dibangun jalurnya.
·         Ikutilah Kegiatan simulasi mitigasi bencana gempa yang sudah mulai dilakukan oleh beberapa daerah seperti Kota Padang, Sumatera Barat. Hal ini sudah biasa dilakukan oleh masyarakat Jepang. Sehingga mereka tidak canggung lagi ketika terjadi bencana. Dengan mengikuti kegiatan ini, kita akan terbiasa dengan bentuk2 peringatan dini yang disediakan pemerintah daerah, seperti sirine pertanda Tsunami, Sirine Banjir dsb.
2. Ketika berlangsung gempa
·         Yang pertama sekali adalah DON’T BE PANIC, kuasai diri anda bahwa anda dapat lepas dari bencana tersebut.
·         Menghindar dari bangunan, pohon, tiang listrik dsb yang berkemungkinan roboh menimpa kita. Jika anda berada dalam gedung, berusahalah untuk lari keluar. Jika tidak memungkinkan berlindunglah di bawah meja yang kuat, tempat tidur. Atau berlindunglah di pojok bangunan, karena lebih kuat tertopang.
·         Perhatikan tempat anda berdiri, karena gempa yang besar akan memungkinkan terjadinya rengkahan tanah.
·         Jika anda sedang berkendara, matikan kendaraan anda dan turunlah. Jika anda sedang berada di pantai, maka berlarilah menjauhi pantai tersebut. jika anda sedang berada di daerah pegunungan, maka perhatikan disekitar anda apakah ada kemungkinan longsor.
3. Setelah terjadi gempa
·         Jika anda masih berada dalam gedung, maka yu keluar dengan tertib, jangan gunakan Lift, gunakanlah tangga.
·         Periksa sekeliling anda, apakah ada kerusakan, baik itu listrik padam, kebocoran gas, dinding retak dsbnya. Periksa juga apakah ada yang terluka. Jika ya, lakukanlah pertolongan pertama.
·         Hindari bangunan yang kelihatannya hampir roboh atau berpotensi untuk roboh
·         Carilah informasi tentang gempa tersebut, gunakanlah radio tadi.
Apakah gempa bumi mempunyai manfaat ? jawabannya ya, gempa bumi mempunyai manfaat. Tanpa adanya gempa bumi atau aktivitas lempeng tektonik, maka nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh kehidupan di atas tanah akan terkikis dari benua, dan terkumpul di samudera. Setelah beberapa waktu tanpa gempa bumi, kehidupan akan semakin sulit di daratan, meski kehidupan di lautan masih berjalan secara normal. Dengan adanya gempa bumi, maka nutrisi dan mineral-mineral lain yang tekandung di samudera bisa di daur ulang ke permukaan benua.



PERSEBARAN GEMPA DI INDONESIA

Indonesia merupakan daerah pertemuan lempeng (daerah subduction) sehingga daerah yang dekat dengan zona subduction tersebut rawan gempa, daerah- daerah tersebut antara lain adalah:

•  Sepanjang pantai barat sumatera dan pant

•  Pantai selatan jawa

•  Daerah sebelah barat Pulau Sumatera dan sebelah selatan Pulau Jawa

•  Daerah kepulauan Nusa Tenggara dan Pulau Bali

•  Pulau Sulawesi dan Maluku

•  Irian bagian utara
PEMBAGIAN DAERAH AKTIFITAS GEMPA BUMI BERDASARKAN SEJARAH KEGEMPAAN (SEASEE, VOL.5, 1985) : 

 - Daerah sangat aktif. Magnitude lebih dari 8 mungkin terjadi di daerah ini. 
    Yaitu   di Halmahera dan pantai utara Irian.

 - Daerah aktif. Magnitude 8 mungkin terjadi dan magnitude 7 sering terjadi.
    Yaitu di lepas pantai barat Sumatra, pantai selatan Jawa, Nusa Tenggara dan 
    Banda.

- Daerah lipatan dan retakan. Magnitude kurang dari 7 mungkin terjadi. Yaitu di 
   pantai barat Sumatra, kepulauan Suna dan Sulawesi tengah.

- Daerah lipatan dengan atau tanpa retakan. Magnitude kurang dari tujuh bisa 
   terjadi.Yaitu di Sumatra, Jawa bagian utara dan Kalimatan bagian timur.

- Daerah gempa kecil. Magnitude kurang dari 5 jarang terjadi. Yaitu di daerah 
   pantai timur Sumatra dan Kalimantan tengah.

- Daerah stabil, tak ada catatan sejarah gempa. Yaitu daerah pantai selatan Irian 
   dan Kalimantan bagian barat.
TSUNAMI
Tsunami adalah gelombang laut yang terjadi karena adanya gangguan impulsif pada laut. Gangguan impulsif tersebut terjadi akibat adanya perubahan bentuk dasar laut secara tiba-tiba dalam arah vertikal (Pond and Pickard, 1983) atau dalam arah horizontal (Tanioka and Satake, 1995). Perubahan tersebut disebabkan oleh tiga sumber utama, yaitu gempa tektonik, letusan gunung api, atau longsoran yang terjadi di dasar laut (Ward, 1982). Dari ketiga sumber tersebut, di Indonesia gempa merupakan penyebab utama (Puspito dan Triyoso, 1994).
Gelombang tsunami yang terjadi akibat deformasi di dasar laut memiliki karakteristik sebagai berikut:
•  Memiliki panjang gelombang sekitar 100-200 km atau lebih. 
•  Memiliki perioda 10-60 menit 
•  Kecepatan perambatan gelombang bergantung pada kedalaman dasar laut.
http://inatews.bmkg.go.id/images/kecepatan%2520tsunami.GIF
dimana : v = kecepatan gelombang ; g = percepatan gravitasi ; h = kedalaman laut
Gempa pembangkit tsunami biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
•  Lokasi episenter terletak di laut. 
•  Kedalaman pusat gempa relatif dangkal, kurang dari 70 km. 
•  Memiliki magnitudo besar M > 7.0 SR 
•  Mekanisme pensesarannya adalah sesar naik (thrusting 
fault) dan sesar turun (normal fault)

Pontensi Tsunami di Indonesia
Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap tsunami, terutama kepulauan yang berhadapan langsung dengan pertemuan lempeng Eurasia, Indo-Australia dan Pasifik, antara lain Bagian Barat P. Sumatera, Selatan P. Jawa, Nusa Tenggara, Bagian Utara Papua, Sulawesi dan Maluku, sertahttp://cdncache1-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png Bagian Timur P. Kalimantan.
Mitigasi Tsunami
Pencegahan: 
·         Menyimpan alat pendeteksi gelombang tsunami (BOUY)
·         Membuat jalur evakuasi
·         Menerangkan kepada masyarakat tentang tanda-tanda datangnya tsunami
·         Sosialisasi
·         Pembuatan keputusan 
·         Peringatan dini
·         Membentuk pos-pos siaga bencana dan mengadakan penyuluhan

Daerah rawan tsunami:
·         pemukiman di pinggir pantai
·         di daerah rendah dekat pantai 

Dampak tsunami terhadap lingkungan alam dan sosial:
Korban tewas akibat tsunami biasanya terjadi akibat tenggelam,terseret arus,terkubur pasir,terhantam serpihan atau puing,dan lain-lain.Bentuk kerusakan lingkungan hidup di daerah yang  dilanda tsunami antara lain pencemaran air dan tanah, kerusakan dan kehancuran pemukiman,bangunan pantai,lahan pertanian,hutan,perkebunan,dan pertambakan.

Penyebab terjadinya tsunami:

Gelombang tsunami terjadi karena peristiwa alam yang menyebabkan berpindahnya massa air laut dalam jumlah besar.Letusan gunung api,gempa bumi di dasar laut,tanah longsor di dasar laut,runtuhan gunung api laut,derta jatuhnya meteor atau benda kosmis dilaut .Jika meteor yang jatuh ke laut berukuran besar, mega tsunami yang tingginya mencapai ratusan meter akan terjadi.


0 komentar:

Posting Komentar